Waktu jalan-jalan ke Dieng beberapa minggu lalu, aku sangat terkesan dengan apa yang aku lihat dan aku alami di sana. Mulai dari kehidupan penduduknya yang rata-rata petani hingga lokasi wisata yang ada di sana. Yang paling aku suka adalah pemandangannya yang di mana-mana terlihat hijau dan menyejukkan mata. Aaah, rasanya nggak bosan selama berwisata di sana.
Meski Dieng bukan kota besar, tetapi penduduknya tahu betul betapa pentingnya memiliki fasilitas yang bisa menunjang kebutuhan mereka sehari-hari, salah satunya water heater ini. Aku aja, yang hanya tinggal beberapa hari di sana nggak tahan pada udara dinginnya. Bayangin aja, mau cuci tangan saja harus rela menahan dingin karena air yang keluar dari keran sedingin es.
Para pemilik homestay rela membayar tenaga ahli untuk menginstalasi pipa air panas dengan sempurna demi kenyamanan pelanggan. Aku yang awalnya bergidik membayangkan bakalan mandi dengan air yang hampir membeku akhirnya berani mandi subuh-subuh di Dieng. Berani lah, wong mandi pake air hangat, hihi.
Ternyata kenyamanan seperti ini ada di hampir semua homestay Dieng, loh. Pertama kali yang aku lihat ketika menginap di homestay pasti kamar mandinya. Apakah bersih atau tidak, apakah ada water heaternya atau tidak? Dan ternyata mereka punya fasilitas yang aku inginkan. Apalagi kalo bukan water heater.
Salah seorang pemuda pegiat wisata di Dieng bahkan menjelaskan bahwa semua pemilik homestay mengedepankan kenyamanan dan kepuasan wisatawan yang menginap. Jadi, sebisa mungkin mereka memberikan fasilitas yang memadai bagi pelanggan.
Mereka juga hanya memilih produk-produk berkualitas untuk melengkapi fasilitas homestay. Memang terlihat sih, kalau para pemilik homestay ini nggak sembarangan dalam pemilihan perlengkapan homestay-nya.
Mereka tidak ingin membahayakan keselamatan pelanggan ketika menginap di hometay mereka, terutama ketika berada di kamar mandi. Pasti kalian tahu, sudah banyak sekali terjadi kecelakaan di kamar mandi yang disebabkan oleh water heater yang tidak terinstalasi dengan baik.
Tak ingin hal ini terjadi di homestay mereka, para pemilik homestay belajar untuk mengenali jenis-jenis pipa dan kegunaannya. Tidak semua pipa air memiliki kualitas yang baik sekaligus awet. Makanya harus berhati-hati ketika akan memilih dan memasang instalasi di homestay mereka.
Sebelum memasang instalasi air, ada baiknya mengenali jenis-jenis pipa serta fungsinya.
Pipa PVC
Pipa PVC adalah tipe pipa plastik yang dipakai untuk aliran air bertekanan tinggi. Ada beberapa ukuran standard, dari mulai diameter ½ inci hingga 4 inci. Pipa PVC cuma dibikin untuk mengalirkan air dingin, jadi jika dipakai untuk air panas bisa mengakibatkan pipa pecah. Pipa tipe ini biasanya berwarna putih, meski ada juga berwarna abu-abu.
CPVC
CPVC merupakan pipa PVC yang sudah mendapatkan klorinasi penambahan. Biasanya berwarna kuning atau hijau sebagai ciri khas, dapat dipakai untuk air panas maupun dingin. CPVC lebih fleksibel dengan dinding-dinding yang dengan substansial lebih tipis dibanding pipa PVC. Pipa ini mempunyai diameter luar yang sama dengan pipa tembaga hingga dapat tingkatkan jangkauan pemakaian.

Rucika Kelen Green ini adalah salah satu produk pipa tipe CPVC yang paling direkomendasikan oleh para ahli instalasi pipa air panas. Berbahan Polypropylene Random (PP-R) tipe 3 atau PP-R 80, Rucika Kelen Green dikenal sebagai pipa yang berkualitas, awet dan tahan hingga bertahun-tahun.
Pipa PEX
Pipa PEX pertama kali diproduksi pada tahun 1920-an, tetapi baru dikenal popular dalam beberapa waktu belakangan ini. Pipa ini mempunyai diameter luar yang sama dengan pipa tembaga, serta dapat dipakai untuk air panas serta dingin.
Salah satu keunggulan dari pipa PEX adalah memiliki ketahanan panas yang tinggi dibanding beberapa tipe pipa yang lain, serta seringkali dipakai dalam skema pemanas air. Pipa ini ada dengan warna putih,krem,merah serta biru.Semasing warna itu berperan untuk mengisyaratkan penggunaannya yakni menjadi pipa air panas atau pipa air dingin.
PolyPipe
Tipe yang lain dari pipa plastik ialah PolyPipe, adalah pipa hitam tebal yang dipakai untuk menyalurkan air bertekanan tinggi dari rumah atau ke rumah. Ini dipakai hampir dengan eksklusif di luar ruang serta umumnya dikubur bawah tanah untuk menahan pembekuan. PolyPipe begitu kaku, serta jarang dipakai untuk kepentingan lainnya.
Pipa Galvanis
Pipa Galvanis sudah dipakai di dalam rumah saat bertahun-tahun serta umumnya dipakai menjadi aliran air rumah. Susunan galvanis berwarna abu-abu kusam serta berperan untuk menahan karat. Pemakaian pipa ini jadi cukup menyusut sebab digantikan oleh pipa PEX yang harga nya tidak demikian mahal tetapi masih bertahan lama. Pipa Galvanis umumnya ada dengan diameter pada ½ inci sampai 2 inci
Rucika Kelen Green merupakan suatu sistem perpipaan lengkap untuk saluran pipa air panas & dingin bertekanan dengan jenjang produk yang luas. Materialnya dari bahan Polypropylene Random (PP-R) type 3 atau PP-R 80. Menggunakan sistem penyambungan heat fusion dengan alat pemanas polyfusion atau electrofusion, sehingga hasil penyambungan menjadi homogen atau senyawa sehingga menjamin kekuatannya, anti kebocoran, bebas perawatan & didesain agar mampu digunakan hingga 50 tahun.
Rucika Kelen Green menawarkan sistem pipa dan sambungan pipa (fitting) yang lengkap dengan standar DIN 8077, DIN 8078, DIN 16962 dan DIN 4726 mulai diameter luar 20 mm, 25 mm, 32 mm, 40 mm, 50 mm, 63 mm, 75 mm, 90 mm, dan 110 mm. Pipa Rucika Kelen Green tersedia dalam kelas PN 10, PN 16 dan PN 20. Sedangkan sambungan pipanya tersedia lengkap dengan berbagai fungsi.
PN 10 biasanya digunakan untuk mengaliri air dingin bertekanan. PN 16 digunakan untuk mengaliri air panas dan air dingin bertekanan, sedangkan PN 20 digunakan untuk mengaliri air panas bertekanan.
Perjalanan wisata di Dieng beberapa waktu lalu itu memberiku banyak pelajaran, bagaimana para pelaku usaha homestay di sana berusaha memberikan yang terbaik untuk para wisatawan yang datang ke tempat mereka. Bahkan di saat pandemi seperti ini, mereka berusaha menerapkan protokol kesehatan dengan melengkapi fasilitas seperti tempat untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer dan menyemprotkan disinfektan di beberapa fasilitas homestay.
Semoga pandemi segera berlalu, agar wisata kembali hidup seperti dulu.
3 Komentar
Belum pernah ke Dieng, katanya dingin banget yah mba?
BalasHapusIya, dingin banget di sana. Makanya di sana tiap rumah pasti punya water heater
HapusSelalu ingin kembali ke Dieng. Ya dinginnya, ya kentangnya :D
BalasHapus