Menyepi di Library Cafe John Dijkstra


Hai gaes,

Apa kabar? Lagi hepi atau lagi galau nih? 

Butuh tempat menyepi? Baca buku sambil ngopi atau ngopi sambil melamun? Biasanya kalo lagi galau atau gabut, aku nonton drakor atau pergi ngopi ke cafe yang sepi. 

Kayaknya kalian musti kesini nih, gaes. Ke Library Cafe John Dijkstra. Cafe yang berkonsep perpustakaan atau cafe buku ini berlokasi di kawasan kota lama Semarang. Tepatnya di jalan Taman Srigunting no. 10, tepat di belakang gedung Spiegel. Library Cafe dibuka bulan Desember 2016 lalu. 

Gedung cafe ini dulunya adalah bekas rumah  pelayanan sosial milik John Dijkstra. Meski terbilang cafe baruu, tapi Library Cafe ini sering dijadikan sebagai tempat ngumpul berbagai komunitas. Biasanya sih, ngumpul produktif ya. Ngumpul sambil diskusi gitu.

Koleksi bukunya banyak
Library Cafe ini berada di lantai gedung, gaes. Kalian musti naik dari tangga di depan gedung sebelah kiri. Ada sebuah tangga besi yang melingkar di situ. Kalian bisa memilih duduk di teras dengan view taman Srigunting atau di dalam cafe. Ada beberapa tempat duduk yang bisa kalian pilih. Mau duduk di kursi atau lesehan, sesuka kalian gaes.

Desain interior ruangan Library Cafe cukup menarik karena menggunakan perabotan berbahan kayu jati. Bahkan perabotan yang dipakai para pengunjung kafe ini dijual, loh. Beberapa lukisan yang dipajang di dinding kafe pun dijual. Di dalam ruangan Library Cafe ada beberapa rak buku yang diletakkan di beberapa tempat. Ada sekitar 500 koleksi buku yang bisa kalian baca di sana. Enak banget kan, baca-baca buku sambil ngemil dan minum. Baca aja sepuas kalian, gaes.

Caramel machiato dan Loenpia favoritku
Yang paling penting lagi, harga makanan dan minuman di cafe ini murah meriah lho, gaes. Mulai dari 12 ribu sampai 18 ribuan. Rasanya juga nggak kalah dengan cafe-cafe besar lain. Kalau nggak sedang lapar, kalian bisa pesan snack-snack seperti loenpia, tahu bakso, roti bakar, pisang karamel, singkong keju dan lainnya. Selain snack ringan, kalian juga bisa pesan makanan berat seperti spageti, makaroni, mie kato bahkan burger. Harganya bersahabat banget dengan kantong. 

Makaroni yang rasanya yummy
Kalau kalian suka kopi, ada menu spesial dari Library Cafe John Dijkstra. Salah satu yang spesial dari Library Cafe adalah kopi Dijkstra, yaitu perpaduan antara kopi dan rempah-rempah. Kebayang nggak bagaimana rasanya? Pastinya badan langsung jadi hangat setelah minum kopi Dijkstra ini. Berada di Library Cafe bisa kenyang perut sekaligus kenyang ilmu. Perut dan otak bisa sama-sama terisi, deh. 

Oh iya gaes, selain menyediakan buku-buku untuk dibaca gratis, Library Cafe juga memiliki fasilitas wifi. Kalian bisa baca buku, makan minum sampai kenyang sambil mengakses internet gratis. Pasti makin betah deh, kalian di Library Cafe.

Ajak teman-teman kalian hangout di sana, gaes. Aku jamin, kalian bakalan betah berada di sana. 

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Cocok banget buat "me time" ya.. Semoga nanti di Solo ada yang beginian. *nunggu Amay Aga gedean dikit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kadang kalo pas pengen menyepi aku ke sini, haha

      Hapus
  2. asik tempatnya ya mbak.. bawa anak-anak kesini cucok niy..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik banget mbak Din, anak-anak pasti seneng krn banyak bacaan juga di sana

      Hapus
  3. wihh keren, itu kapan diresmikannya ya ? kok baru denger hehehe

    BalasHapus