Keturutan Nyobain Pallubasa Serigala



Hai gaes,

Akhirnya keturutan juga nyicipin pallubasa serigala di tempat aslinya yaitu Makassar. Salah satu wishlistku ketika mengunjungi kota Makassar adalah kulineran makanan khas kota ini. Coto, pallubasa, sop konro, es pisang ijo sudah kumasukkan dalam list kuliner yang harus aku cobain. 

Kalo sedang ada kerjaan ke luar pulau dan lokasinya menarik, biasanya aku akan extend satu atau dua hari. Seperti hal nya ketika ada kerjaan di Makassar, aku nggak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mengeksplor wisata dan kulinernya. Sayangnya, aku tak sempat ke destinasi wisata yang aku mau, yaitu ramang-ramang karena nggak ada yang nemenin, haha (dasar tukang jalan tapi penakut). 

Akhirnya aku cuma bisa mengobati kekecewaanku dengan berwisata kuliner saja di Makassar. Baiklah, semoga next job ada kota Makassar lagi, jadi keinginan untuk eksplor wisata di Makassar bisa terwujud. 

Yang terbayang-bayang di kepalaku adalah Pallubasa. Jadi, Pallubasa ini adalah salah satu makanan tradisional khas Makassar. Meskipun gempuran makanan modern cukup banyak, makanan tradisional tetap punya tempat di hati. Konon, dulu makanan ini diperuntukkan untuk kelas pekerja, karena bahan-bahannya yang terbilang murah. Tapi sekarang, Pallubasa termasuk dalam 10 ikon wisata kuliner di Makassar.

Pagi itu aku sengaja hanya sarapan buah di hotel karena rencananya aku dan rekan kerjaku akan sarapan pagi ke pallubasa serigala. Sekitar jam 9, aku dijemput di lobi hotel dan langsung menuju pallubasa serigala yang hanya berjarak sekitar 15 menit perjalanan dari hotel tempatku menginap. Kami hanya berdua saja, karena rekan lain sedang bersiap packing karena sore ini kami harus pulang. 



Bersyukur ketika sampai di pallubasa serigala, kondisinya sedang tidak ramai. Hanya beberapa orang saja yang terlihat sedang menikmati pallubasa. Kami segera memesan 2 porsi pallubasa. Oleh pegawainya kami ditawari untuk pakai telur atau tidak. Temanku pesan pakai telur, sdedangkan aku enggak. Ternyata pallubasa ini bisa dimakan bersama nasi atau ketupat. Aku hanya pesan pallubasa  daging saja tanpa nasi, karena saat itu aku sedang tidak makan nasi. 


Sekilas sih Pallubasa ini mirip dengan Coto Makassar. Bedanya, kuah Pallubasa lebih kental, dan menggunakan taburan kelapa parut sangrai sebagai pelengkap. Kelapa parut sangrai ini membuat aroma Pallubasa jadi khas dan lebih gurih. Pallubasa juga biasa disajikan dengan kuning telur mentah. Kuning telur ini akan matang dengan sendirinya ketika dimasukkan dan diaduk ke dalam kuah Pallubasa yang panas.

Aroma yang ditimbulkan oleh kelapa parut sangrai yang legit membuat nafsu makan meningkat. Si kelapa parut sangrai ini juga membuat tekstur kuahnya jadi unik. Kalau Coto Makassar umum disantap dengan ketupat, Pallubasa lebih nikmat jika disantap dengan nasi. Potongan dagingnya juga empuk, mungkin dikarenakan proses merebus daging yang cukup lama. 

So far, aku suka banget sama pallubasa serigala ini. Baru nyobain sekali udah bikin jatuh cinta berkali-kali. Fix, pallubasa ini bakal aku datengin lagi nanti ketika aku ke Makassar lagi. 

Posting Komentar

0 Komentar