Wisata Salatiga : Petualangan Seru Nge-Camp dan Uji Nyali di d'Emmerick Hotel Salatiga (Bag. 1)

wisata-salatiga

Haii...Gaes,

Apa kabar? Belakangan ini aku kok merasa produktif banget, ya. Alhamdulillah sering jalan trus jadi punya bahan buat ngisi blog. Ya beginilah kalo orang yang tiap hari merasa kurang piknik terus, pengennya jalan mulu. 

Nah, kebetulan banget pekan lalu aku diajak nge-camp di d'Emmerick Hotel Salatiga yang letaknya tidak jauh dari Taman Kota Salatiga. Sebanyak 30 orang blogger, vlogger, youtuber dan fotografer yang datang dari berbagai kota berkumpul di sana. kami semua akan diajak seru-seruan nge-camp, uji nyali high rope game di adventure park dan bertualang dengan jeep di gunung Telomoyo.

Hah? Nge-camp kok di hotel. Yang bener aja. 

Ya beneran, lah. Aku kasih tahu ya, jadi d'Emmerick Hotel ini memiliki fasilitas camping ground yang cukup luas dan terletak di bawah hotel. Meskipun camping, bukan berarti disana fasilitasnya seadanya. Tenda berkapasitas enam orang sudah tersedia. Kamar mandi, toilet, listrik dan mushola juga ada. Mau apa lagi?  

Menuju Blogger Camp  di d'Emmerick

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari Semarang, aku bersama teman-teman blogger lain (Mb Wati, mb Winda, Erina, Salman, Leon dan mb Siti) akhirnya tiba di d'Emmerick Hotel. Rupanya kami masuk melalui pintu gerbang yang salah, karena akibatnya kami harus naik ke lobi hotel. Sebenarnya ini jadi keuntungan tersendiri sih, karena kami jadi tahu lokasi campingnya. Kami juga melewati semacam perkebunan dan area tanaman hidroponik. Mataku langsung berbinar ketika melihat tanaman selada merah dan hijau yang tumbuh subur. Hmm...jadi pengen melalapnya. 

Rupanya jarak area camping ke lobi cukup jauh dan lumayan menguras tenaga. Peluh mulai bercucuran.

"Belum-belum udah olahraga duluan, nih ," batinku. Sambil mengatur nafas, aku melihat sekeliling. 

"Hei, itu kolam renangnya udah keliatan. Yuk, buruan," teriak mbak Winda yang sudah berjalan mendahului kami. 

Kami pun langsung bergegas menyusul mbak Winda. Tak berapa lama, kami tiba di lobi hotel. Kami langsung menghempaskan tubuh kami di sofa sambil melepas lelah. Uuuh, legaaa. 

Mencicipi Menu Andalan Cleverly Eatery

Setelah beristirahat sejenak, tak berapa lama kemudian, teman-teman lain berdatangan. Kami lalu diajak untuk naik ke kafe Cleverly Eatery untuk makan siang. Pihak manajemen d'Emmerick Hotel yang diwakili oleh mbak Grace Primadona dan mas Sigit Biantoro menyambut kedatangan kami. 

Rupanya kami tak hanya disuguhi makan siang saja, tetapi juga diperkenalkan dengan menu-menu andalan dari Cleverly Eatery, diantaranya Gecok Cabut Gunung, Mak Dolah Nikmat, Saged Sayur Asem dan Poffertjes ala Cleverly Eatery. 

Dokpri. Gecok Cabut Gunung
Gecok merupakan masakan khas Salatiga. Biasanya sih berbahan daging kambing. Tapi Gecok Cabut Gunung ala Cleverly Eatery ini berbahan iga sapi yang diolah dengan bumbu rempah yang kuat. Kata Cheff nya sih, karena di daerah Salatiga termasuk wilayah yang berhawa cukup dingin jadi butuh makanan yang bisa mengenyangkan sekaligus menghangatkan.

Dokpri. Mak Dolah Nikmat
Mak Dolah Nikmat. Lucu ya namanya. Sebenarnya ini adalah kependekan dari iwak gemak diolah jadi nikmat. Haha. Tahu gemak kan? Itu tuh, burung puyuh. Nah, burung puyuh ini diolah sedemikian rupa jadi makanan yang nikmat. Liat aja tuh penampakannya. Jadi berselera buat menyantapnya, kan.

Dokpri. Saged Sayur Asem
Nah, kalo Saged Sayur Asem ini adalah sayur asem yang berkuah keunguan. Warna ungu pada kuahnya dihasilkan dari ubi ungu. Unik, kan. 

Suasana makan siang jadi makin hangat karena diselingi dengan perkenalan semua perserta blogger camp. Maklum lah, belum semuanya kenal satu dengan lainnya. 

Perut kenyang, wajah-wajah kami kembali ceria dong. Kami lalu dipersilakan untuk menuju tenda dan sholat dhuhur. Nah kan, akhirnya kami harus turun lagi ke area camping yang tadi kami lewati. Haha, jalan kaki lagi deh. Nggak pa pa lah, itung-itung olahraga. 

Aku, mbak Wati, mbak Winda, mbak Nia dan mbak Archa memutuskan untuk tidur di satu tenda. Untunglah tendanya gede, jadi cukup buat menampung kami yang berukuran lumayan gede ini. Kami? Eh, aku doang ding. Haha. LOL.

Usai meletakkan barang-barang di tenda, kami menuju mushola yang terletak di bawah area camping untuk sholat dhuhur. Kami harus bergegas karena nyali kami akan diuji di adventure park nya d'Emmerick. 

Uji Nyali di d'Emmerick Adventure Park

Selesai sholat dhuhur, wajah kembali sumringah karena terkena percikan air wudhu yang dingin. Kami lalu bergegas menuju adventure park yang katanya bisa membuat adrenalin kita naik. Aku nyesel banget karena nggak ganti baju, malah pake baju cantik (ala aku, haha) bukan baju buat adventure. 

Ada dua wahana yang harus kami lalui, yaitu high rope game dan archery . Setelah briefing, kami dibagi menjadi dua kelompok. Kebetulan aku memilih untuk melakukan high rope game terlebih dulu. Aku tertarik melewati tiap tantangannya. Mulai dari panjat dinding, jembatan dengan pijakan kayu, naik sepeda diatas tali, lorong kayu dan jembatan tali. 

Dok. kulkasgendong
Dok. wildanrais
Dok Khairulleon
Dok. Khairulleon
Dok. Khairulleon
Meski deg-degan (kayak mau ketemu kekasih hati) tapi demi konten (haha.LOL) aku rela mengabaikan rasa takutku dan melewati beberapa tantangan dengan lancar. Aku cuma berdoa dalam hati, semoga tali-tali pengaman yang melilit tubuhku ini kuat menopangku. Terima kasihku pada mas Rais dan Leon yang mau merepotkan diri mendokumentasikan diriku ketika melalui beberapa rintangan di high rope game. 

Dari tujuh rintangan aku hanya mampu menyelesaikan lima permainan. Telapak tanganku mulai kebas dan tremor. Kupikir daripada kenapa-kenapa mending aku turun aja, deh. Akhirnya aku pun turun menggunakan tali. Meski nggak selesai, aku boleh dong berbangga diri. Perempuan seusiaku dengan bobot yang lumayan berat berani uji nyali. *songong mode on. LOL.

Belum kapok di high rope, aku dan teman-teman berpindah ke area archery. Meski lelah mendera tapi rasa hati gembira. Apalagi di area archery sudah tersedia senampan gorengan dan teh hangat. Hmm...langsung sikaat. 

Dok. wildanrais
Dok. wildanrais
Setelah berkali-kali luput memanah target, akhirnya aku berhasil juga menancapkan anak panah ke sasaran. Kalo dipikir-pikir, lebih mudah memanah hatimu daripada memanah target di area archery itu. Upps. LOL.

Kupikir setelah menyelesaikan kegiatan di high rope dan archery, uji nyali selesai. Rupanya kami harus melakukan satu game lagi yaitu archery battle. Yups, kami akan bermain panah-panahan. 

Dok. wildanrais
Dok. wildanrais
Archery Battle ini mirip permainan paint ball itu loh. Hanya saja, senjatanya memakai panah. Tapi aman kok, karena ujung panahnya tumpul dan terbuat dari gabus. Etapi, kalo kena panah lumayan juga sih sakitnya. Huhu. 

Biar seru, aku ikutan aja permainan ini. Meskipun nggak pernah dapat sasaran dan sembunyi di balik tong-tong biru itu. Hihi. Naas, baru nongol sebentar, lenganku udah kena panah. Wadoww. 

Permainan archery battle ini berakhir seri, karena masing-masing menang satu kali. Yang penting, kami bahagiaaaa.

Hari makin gelap, permainan pun usai juga. Kami membubarkan diri dari area battle. Sebagian teman menuju kolam renang, sebagian lagi menuju tenda. Badan gerah membuatku ingin segera membersihkan diri dan leyeh-leyeh. 

Sampai tenda, aku disambut oleh nyamuk-nyamuk super gede. Mungkin karena tadi siang, kami lupa menutup tenda. Herannya, setelah kami mandi nyamuk-nyamuk super gede tadi lenyap tak bersisa. Ooh, mungkin karena tadi kami belum mandi kali ya, jadi para nyamuk itu ngikutin sampe tenda. 

Dok. Gus Wahid
Makan Malam dan Sesi Sharing 

Usai sholat maghrib, kami semua naik ke Cleverly Eatery untuk makan malam. Entah kenapa, malam itu aku nggak berselera untuk makan. Aku hanya mengambil sepiring buah dan semangkuk kecil sup kacang merah. Cukuplah untuk mengisi perut. Lalu terciumlah aroma jagung bakar yang akhirnya membuatku tergoda menikmatinya. 

Setelah makan malam, kami menyimak mas Dave, mas Erfix dan om Sarbu yang berkisah tentang pengalaman mereka dalam menggeluti bidang masing-masing. Mas dave berbagi cerita bagaimana cara menggali ide untuk menulis dan berbagi tips bagaimana menulis konten yang anti mainstream. Lalu mas Erfix yang menceritakan bagaimana hidupnya berubah setelah kejadian buruk menimpa hidupnya. Kini mas Erfix aktif  mengeluti street workout dan menjadi youtuber. Sedangkan om Sarbu berkisah tentang liku-liku menjalani profesi sebagai fotografer. Sharing yang diselipi dengan cerita lucu membuat malam itu kian semarak.

Sesi sharing
Malam yang kian larut membuat sebagian dari kami beringsut dari tempat duduk dan kembali ke tenda. Sebagian lagi belum beranjak dari cafe dan sekitarnya. Rupanya rasa kantuk mereka terkalahkan oleh kebersamaan dan keinginan untuk berbagi kisah kehidupan. 

Meski belum begitu ngantuk, ajakan mbak Dian untuk kembali ke tenda aku iyakan. Aku ingat, kami harus bangun pagi karena jam 3 pagi harus berangkat untuk hunting sunrise di gunung Telomoyo. 

Hoaaahm. Bobok dulu ya.

Ada lanjutannya kok di bagian 2. Tunggu cerita berikutnya, ya. ;)

Posting Komentar

29 Komentar

  1. Ehm.. baru kepikiran, diantara rombongan perempuan memang kita yang bongsor-bongsor. Kok yo jadi satu hihi Untung tendanya muat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha..ho oh, untung tendanya muat ya mbak Win

      Hapus
  2. Kangen Gecoknya yang mantap rasa kuahnya mbaakk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Wati, jadi pengen nyoba bikin sendiri nih

      Hapus
  3. Seruuuuu.... *dan aku merasa nelangsa g bisa ikutan..hiks...
    Tapi asli aku saluuut sama mba Ika. Nyalimu super mbak! Kalo aku yg suruh milih, pasti gak akan milih area tinggi2 bgtu..hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru banget mbak Tanti. Semoga lain waktu bisa ikutan ya mbaaak. Nggak ada mbak Tanti serasa ada yang hilang

      Hapus
  4. Seruuu sayang lagi hamil gabisa ikut. Tapi aku ndredek.rasane kalo harus naik sepeda di atas gt 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...iya bumil ga bisa ikutan kegiatan kyk gitu. Aku pun ndredek, tapi kan tetep harus lewat

      Hapus
  5. Seruuu ya apalagi outbondnya...hihi..

    BalasHapus
  6. seru banget ini para blogger gatheringnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget Ma Chi, seru banget. Bisa kumpul2 dengan blogger lain dan ikutan kegiatan asik begini

      Hapus
  7. Oalah..kirain highropes-nya sampai selesai..ternyata diturunkan melalui tali juga...hihihii
    Duh, gecok cabut gunungnya bikin lapar 😖

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...maunya terus, tapi sadar diri soalnya telapak tanganku kebas, jadi aku putuskan untuk turun aja
      Gecoknya eco banget ya

      Hapus
  8. Ini tuh blog khusus travelingnya mbak Ika ya hehehe, aku baru engeh. Aku juga takut ketinggian mbak, kalau flying fox agak ngeri aku hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi..iyaaa mbak Mutz. Ngeri-ngeri sedap ya mbak. Takut tapi penasaran pengen nyoba, jadinya ya gitu

      Hapus
  9. Kita agendakan ngecamp lagi dengan detail acara yg beda ya mba ika hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaaap Isul, aku selalu menunggu acara2 kayak gini lagi

      Hapus
  10. Wkwwkkkw aku ya ngakak bacanya mb...

    Memanah hatimuuuu
    Itu kalimat ngalahin penasaran main archery euy. Bikin lapar pen nyicip mak dolah nikmat jadinya. Ngences gini dinihari. Wahaahhha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha...ternyata susyaah bener main panahan Ejie

      Gecoknya emang endess banget, kamu mesti nyobain Jie

      Hapus
  11. Seruuuu. Asik, ada panahan juga. :D

    BalasHapus
  12. seru banget ya mbak acaranya....hotelnya deket tu ma rumahku di salatiga...kpn2 nyoba ah kesana

    BalasHapus
  13. aku kok masih pingin ada event ini dengan orang2 yang sama ya. Bikin ketagihan nih. lagi doonggggg...huhu

    BalasHapus